Kebohongan merupakan topik yang sangat menarik untuk di bahas.
Orang dewasa biasanya ingin mengetahui bagaimana menditeksi kebohongan
seseorang. Pastinya karena mereka tidak ingin dibohongi. Bahkan tukang bohong
sekali pun. Namun kali ini kita akan mencoba menggangkat topik yang lebih
utama. Yaitu penyebabnya. mengapa seseorang bisa berbohong. Bahkan menjadi ahli
dibidangnya
Seseorang berbohong melalui proses belajar
dari kecil. Pada awalnya hanya meniru lingkungan sekitar, namun semaikn
berkembang sebagai mekanisme pertahan diri. Hal yang perlu menjadi perhatian
bahwa, tidak sedikit kebohongan berasal dari lingkungan terdekat bahkan dari
orang tua.
Mari kitas ulas, 5 ALASAN UTAMA MENGAPA ANAK BERBOHONG
Orang tua yang berbohong, Anak meng-imitasi nya
Orangtua
merupakan contoh terbaik anak. Juga pada kasus berbohong. Ia akan mengimitasi anda. Sayangnya kita sering
terkecoh dengan prilaku kita sendiri. Misalnya,
ketika anak minta dibelikan jajan atau mainan yang mahal atau tidak
sehat. kita membuat strategi dengan mengatakan, “ayah/bunda lagi gak bawa uang”.
Ternyata keinginannya sangat besar,
ia memintanya dengan memaksa bahkan hingga menaggis di tengah keramaian. Karena tidak tega atau malu di lihat orang
ramai. Lalu kita dengan cepat mengeluarkan uang dari dalam kantong untuk
membelikan barang tersebut. Maka, selamat Kita telah menjadi pemberi contoh
yang ulung.
Memberikan kesempatan anak Berbohong
ada kah orangtua yang ingin anaknya berbohong? apalagi memberi
kesempatan berbohong? Mungkin tidak untuk berbohong, namun besar kemungkinaan
untuk memberi kesempatan berbohong. Yaitu ketika ayah atau ibu menanyakan yang sudah jelas
diketahui jawabanya. maksudnya?
Misal; lantai dirumah yang semulanya bersih
kini dipenuhi oleh lumpur. Sudah jelas diketahui bahwa yang
mengotori adalah kedua anak lelaki ayah dan bunda. Lalu ayah/bunda bertanya dengan
maksud untuk menegaskan. "Siapa yang mengotori lantai ini?"
di dunia orang dewasa kalimat ini sangat cocok untuk menyidir atau mengingatkan. namun tidak di dunia anak-anak. Yang terjadi justru anak akan mencari alasan agar ia tidak dimarahi, bisa dengan menuduh adik atau mencari jawaban
lain. sebaiknya hindari kalimat seperti ini dan kalimat ambigu lainnya. Baca juga berbicara dengan anak
Tidak mau mengakui kesalahan
Pernah kah
terjadi Ayah-Bunda? ketika anak tanpa sengaja menjatuhkan gelas hingga pecah. lalu dengan suara lantang ayah-bunda berkata, “Mengapa jalan tidak hati-hati? Kan bisa bahaya”, sambil menunjukan wajah penuh emosi.
Namun disisi lain ketika ayah-bunda yang menjatuhkan gelas, kata yang mucul
justru sebaliknya “Siapa yang meletakan
gelas disini? Ini kan bisa bahaya".
berhati-hatilah dengan kalimat ini. Hal ini sebenarnya memicu anak berpikir bahwa
kesalahan bukan terletak pada apa yang dilakukan tetapi siapa yang melakukan.
Anak akan memendam perasaan ini dan lambat laun ia akan melakukan hal yang
serupa dengan sedikit modifikasi pada prilaku dan perkataanya.
di dunia orang dewasa kalimat ini sangat cocok untuk menyidir atau mengingatkan. namun tidak di dunia anak-anak. Yang terjadi justru anak akan mencari alasan agar ia tidak dimarahi, bisa dengan menuduh adik atau mencari jawaban lain. sebaiknya hindari kalimat seperti ini dan kalimat ambigu lainnya. Baca juga berbicara dengan anak
Namun disisi lain ketika ayah-bunda yang menjatuhkan gelas, kata yang mucul justru sebaliknya “Siapa yang meletakan gelas disini? Ini kan bisa bahaya".
Hukuman yang tidak seimbang
adalah moment dimana orang tua menghukum anak terlalu berat, padahal anak telah bersedia berkata jujur. Akan saya ilustrasikan, Sekarang. bayangkan jika dalam suatu permasalahan ayah-bunda diharuskan berkata benar, namun dengan konsekuensi yang diterima justru lebih berat dibandingkan berkata berbohong. apa yang akan ayah-bunda dipilih? sebagian akan memilih berbohong karena merasa lebih aman. ya ini terjadi juga dengan buah hati kita. mereka akan memilih rasa aman dibandingkan konsekuensi yang harus diterima. Sebaiknya,
Berikan apresiasi terhadap apa yang sudah ia lakukan dengan berkata jujur, walupun nanti ia tetap akan menerima konsekuensi terhadap kebohongan yang ia lakukan. Beri juga timbangan yang tepat antara prilaku salah yang anak lakukan namun jujur dengan salah yang anak lakukan justru dengan berbohong
adalah moment dimana orang tua menghukum anak terlalu berat, padahal anak telah bersedia berkata jujur. Akan saya ilustrasikan, Sekarang. bayangkan jika dalam suatu permasalahan ayah-bunda diharuskan berkata benar, namun dengan konsekuensi yang diterima justru lebih berat dibandingkan berkata berbohong. apa yang akan ayah-bunda dipilih? sebagian akan memilih berbohong karena merasa lebih aman. ya ini terjadi juga dengan buah hati kita. mereka akan memilih rasa aman dibandingkan konsekuensi yang harus diterima. Sebaiknya,
Berikan apresiasi terhadap apa yang sudah ia lakukan dengan berkata jujur, walupun nanti ia tetap akan menerima konsekuensi terhadap kebohongan yang ia lakukan. Beri juga timbangan yang tepat antara prilaku salah yang anak lakukan namun jujur dengan salah yang anak lakukan justru dengan berbohong
BalasHapusMy family always say that I am killing my time here at net, but I know I am getting knowledge every day by reading thes good content. paypal login my account
His point, due to the fact this chart shows, is the share of first-time home buyers which has a low credit history for this side of the border recently fell for your multiyear low of four per cent. mortgage payment calculator canada You may not obtain or attempt to have unauthorized usage of such parts in the Refresh Financial websites, or to any other protected materials or information, through any means not intentionally offered by Refresh Financial on your specific use. canada mortgage calculator
BalasHapus